Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Orientation Training Development - Manajemen Sumber Daya Manusia

Orientation Training Development - Manajemen Sumber Daya Manusia

·         Orientasi Karyawan

Suatu prosedur untuk memberikan informasi mendasar mengenai latar belakang perusahaan kepada karyawan baru
·         Training (Pelatihan)

1.      Proses pengajaran ketrampilan dasar sesuai dengan tuntutan pekerjaan kepada karyawan baru.
2.      Suatu usaha terencana yang dilakukan perushaan untuk memudahkan karyawan mempelajari pekerjaan
            Tujuan pelatihan :
1.  Untuk meningkatkan keterampilan para karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2.  Untuk meningkatkan produktivitas kerja organisasi.
3.  Memberi wawasan kepada para  karyawan untuk lebih mengenal organisasinya dan meningkatkan kemampuan peserta latihan mengerjakan tugasnya yang sekarang.
4.  Kemampuan menumbuhkan sikap empati dan melihat sesuatu dari “kacamata” orang lain.
5.  Meningkatkan kemampuan menginterpretasikan data dan daya nalar para karyawan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan para karyawan dalam menganalisis suatu permasalahan serta pengambilan keputusan.
6. Meningkatkan kualitas  keahlian karyawan sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap karyawan dapat secara efektif dan efisien mengembangkan kapasitas potensi yang dimilikinya.
7.  Menghemat  waktu belajar karyawan untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan membantu memecahkan persoalan operasional secara kreatif.
8.  Mendorong setiap karyawan memahami dan menjalankan visi dan misi organisasi.
9.  Mengembangkan  kemampuan diatas rata-rata (extra miles) dalam melaksanakan tugas dalam bekerja.
10. Mempertajam dan memperlengkapi tingkat professionalisme para karyawan dengan standar terbaik.
·         Development (Pengembangan)

Segala upaya untuk meningkatkan kinerja manajemen saat ini atau masa depan dengan memberikan bekal pengetahuan, perubahan sikap, atau peningkat ketrampilan.

Tujuan :
 1.  Mewujudkan hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan.

2.  Menyiapkan para manajer yang berkompeten untuk lebih cepat masuk ke tingkat senior (promosi  jabatan).
3.  Untuk membantu mengisi lowongan jabatan tertentu.
4.  Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi.
5.  Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui gaya manajerial yang partisipatif.
6.   Meningkatkan kepuasan kerja.
7.   Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang dapat memperlancar proses perumusan kebijakan organisasi dan operasionalnya.

8.  Mengembangkan atau merubah sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan sesama karyawan dan manajemen ( pimpinan ).

0 komentar:

Posting Komentar